~*Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....Welcome to My Blog ^_^ Writing, a fun activity. Much can be expressed, vent, share information, and so through writing. Happy reading, may be useful to all. Who want to share or copy and paste, Tafaddhal ^^ *~

Selasa, 12 Juni 2012

Kampung Halamanku

"Soppeng kota kecil yang beradipura, bertanah subur makmur sentosa.....warga masyarakat penuh dinamika....semangat hidup budaya yang tinggi....lestarikan soppengku kota yang berhiber....kota kecil kotaku...tempat kelahiranku..."

Di kota inilah aku dilahirkan dan dibesarkan bersama ke 3 Saudaraku. Kota kecil yang sejuk, yang masih kental dengan adat budaya bugisnya. Sejarah Soppeng diawali dengan munculnya “Tomanurung” dalam istilah bahasa Indonesia dikenal sebagai orang yang muncul seketika. Saat itu, masyarakat Soppeng tengah dilanda kegetiran dan kemiskinan ditambah dengan penderitaan rakyat, maka berkumpullah tokoh-tokoh masyarakat “tudang sipulung” untuk membahas masalah ini, di tengah pembicaraan mereka, seekor burung kakak tua (dalam bahasa Bugis dikenal sebagai “cakkelle”). Cakkelle ini terbang tepat di atas perkumpulan itu, sehingga para tokoh yang melihatnya merasa ada sesuatu yang lain dari cakkelle ini. Akhirnya pimpinan tudang sipulung menyuruh si Jumet, salah seorang toko masyarakat bersama dengan rekannya yang lain untuk mengikuti cakkelle tersebut. Hari Ulang Tahun Kab.Soppeng sebelumnya ditetapkan pada 13 Maret 1957 yang bertumpu pada keluarnya Undang-Undang No. 4 Tahun 1954 tentang pembentukan Daerah Otonom Bone, Wajo dan Soppeng di pandang menyimpang dari obyektivitas sejarah. Oleh karena itu sejumlah cendekiawan melakukan usun rembuk kajian sejarah yang makin dipertajam. Kesimpulan yang dihasilkan, hari ulang tahun Kab. Soppeng mesti merangkai benang merah masa lalu dengan perhitungan pelantikan LATEMMALA MANURUNG’E RI SEKKANYILIK yang menjadi Raja pertama Kab. Soppeng pada tahun 1261. Ikhwal penetapan tanggal dan bulan ditarik dari saat-saat yang memiliki makna tertentu, penetapan tanggal 23 dimaksudkan sebagai “Dua Tellu” yang berarti beberapa orang yang memiliki kebersamaan persatuan dan kesatuan (tidak sendirian). Adapun momentum bulan Maret sebagai pelantikan Bupati yang pertama sepanjang sejarah berdirinya Kabupaten Soppeng. Kabupaten Soppeng terdiri dari 8 kecamatan, yakni Citta, Donri-Donri, Ganra, Lalabata, Liliriaja, Lilirilau, Marioriawa dan Marioriwawo. Di Kecamatan Lalabata inilah saya tinggal. 
Oiya, Soppeng dijuluki Kota Kalong lho...itu karena saking banyaknya kalong yang bertengger di kota itu. Setiap hari saat menjelang subuh ribuan kalong melintasi langit Soppeng untuk menempati pohon-pohon besar di kota ini. Kalong-kalong itu beristirahat dan menggelantung di dahan-dahan pepohonan hingga menjelang magrib yang kemudian beramai-ramai meninggalkan kota untuk mencari makan. Konon, Kalong itu adalah penjaga soppeng (pengawal) yang ditugaskan untuk menjaga keamanan soppeng sehingga timbul kepercayaan di kalangan masyarakat bahwa jika kelelawar-kelelawar itu hilang (tidak muncul-muncul) selama 3 hari maka suatu bencana akan menimpa soppeng. Entah itu betul atau hanya kebetulan, bencana itu benar-benar terjadi lho. Kurang lupa juga tahun berapa, saat itu aku masih kecil kelelawar itu pernah pergi dari soppeng, ternyata itu tanda-tanda akan ada gempa. Untungnya gempanya gak parah jadi kami sekeluarga gak apa-apa,, huffttt....
Ok dech sahabat, itulah sebagian kecil cerita tentang kampung halaman saya.
~Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh~

1 komentar: